wartaperang - Pasukan pemerintah Suriah merebut setidaknya tiga wilayah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, termasuk dusun Kristen kuno, utara Damaskus pada hari Senin, media pemerintah dikutip oleh Associated Press mengutip dan juga sesuai laporan aktivis.

Perebutan Sarkha, Maaloula dan Jibbeh datang hanya sehari setelah Presiden Bashar Assad mengatakan air pasang berubah mendukung rezimnya terhadap pemberontak sejak awal pemberontakan Maret 2011.

AP mengutip kantor berita negara Suriah mengatakan pasukan yang setia kepada Assad merebut Sarkha Senin dini hari sebelum akhirnya menyapu pemberontak dari Maaloula, sebuah desa Kristen kuno yang berada di bukit-bukit berbatu.

Beberapa jam kemudian, seorang komandan militer Suriah mengatakan tentara juga merebut kota terdekat Jibbehm, demikian katanya.

Perebutan wilayah perbatasan merupakan pencapaian tercepat dari keberhasilan militer terhadap pemberontak di Qalamoun sejak rezim melancarkan serangan di daerah ini pada bulan November, terjadi sehari setelah pasukan pemerintah yang didukung oleh pejuang Hizbullah merebut kota terdekat Rankous, kata AP.

Keuntungan pemerintah telah memungkinkan militer, yang didukung oleh Hizbullah, memutus rute pasokan penting pemberontak yang telah lama dipakai untuk menyalurkan senjata, perlengkapan dan pejuang ke wilayah Damaskus, demikian menurut kata kantor berita pemerintah.

Pada Senin sore, hanya kota-kota Arsal al - Ward, Hawsh Arab dan Jbaadin yang tetap berada di tangan pemberontak, kata komandan yang berbicara kepada wartawan Associated Press pada tur yang dipimpin pemerintah daerah. Dia berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan.

Seorang aktivis pro - pemberontak di Qalamoun yang menggunakan nama Amer mengkonfirmasi kepada AP bahwa militer telah merebut wilayah tersebut, tetapi mengatakan Jibbeh dan Jbaadin belum pernah di tangan oposisi. Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa kedua wilayah tidak pernah berada di bawah kendali pemberontak.

Sebaliknya, tampak bahwa pejuang pro - pemerintah telah merebut kota-kota tersebut untuk memastikan pemberontak tidak masuk di wilayah tersebut.

Sekarang di tahun keempat, perang sipil Suriah telah menewaskan lebih dari 150.000 orang dan telah jatuh dalam pertempuran sektarian yang mendalam.

Assad mengatakan hari Minggu bahwa perang saudara berubah dengan lebih mendukung pemerintah, demikian dilaporkan televisi pemerintah.

"Ini adalah titik balik dalam krisis, baik secara militer dalam hal prestasi tentara dalam perang melawan teror, dan sosial dalam hal proses rekonsiliasi nasional dan kesadaran akan kebenaran di balik [ serangan ] menargetkan negara", demikian televisi mengutip perkataan Assad.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top